JAKARTA - Badan perlindungan data Italia pada Rabu 12 April menetapkan batas waktu akhir April untuk OpenAI untuk memenuhi tuntutan perlindungan data dan privasi agar layanan ChatGPT yakni chatbot layanan kecerdasan buatan kembali dapat dioperasikan di Italia.
Pada tanggal 31 Maret, OpenAI yang didukung oleh Microsoft Corp menonaktifkan ChatGPT di Italia setelah badan tersebut, yang dikenal sebagai Garante, sementara membatasi dan memulai penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran aturan privasi.
#OpenAI will have to comply by 30 April with the measures concerning transparency, the right of data subjects - including users and non-users - and the legal basis for processing.Only in that case #ChatGPT will be available again from Italy #GarantePrivacy https://t.co/8hoEm4GGVK pic.twitter.com/zsmWcPBRCs
— Garante Privacy (@GPDP_IT) April 12, 2023Badan perlindungan data Italia menuduh OpenAI gagal memeriksa usia pengguna ChatGPT dan mengkritik "ketidakhadiran dasar hukum" yang membenarkan pengumpulan dan penyimpanan data pribadi secara besar-besaran.
Dalam pernyataannya pada Rabu, Garante menetapkan serangkaian tuntutan "konkret" yang harus dipenuhi pada akhir bulan ini.
"Hanya dalam hal ini ... otoritas akan menangguhkan pembatasan sementara pada penggunaan data pengguna Italia ... dan ChatGPT akan kembali dapat diakses di Italia," kata badan tersebut, dikutip Reuters.
Italia adalah negara Eropa Barat pertama yang melawan OpenAI, tetapi perkembangan pesat teknologi ini telah menarik perhatian dari para pembuat kebijakan dan regulator di beberapa negara.
Banyak ahli mengatakan bahwa regulasi baru diperlukan untuk mengatur kecerdasan buatan karena potensi dampaknya pada keamanan nasional, lapangan kerja, dan pendidikan.
Tag:chatgptopenaiitaliakecerdasan buatanartificial intelligence